G-spot untuk Dapat Menikmati Seks?

Hingga kini keberadaan G-Spot masih selalu diperdebatkan para ahli, namun tidak sedikit dari pria dan wanita yang terobsesi oleh hal ini. Nikmatinya Orgasme G-Spot telah dianggap berbeda dengan orgasme klitoris. Tidak sedikit dari mereka yang telah mengklain bahwa kenikmatan tiada tara dengan menstimulasi bagian ini.

Walau menjanjikan kenimkatan yang tiada duanya, ketergantungan pada G-Spot untuk meraih kepuasan seksual sangat tidak dianjurkan. Sebab bila kita menerapkan hal ini dan berusaha untuk membuktikannya, perempuan akan merasa kurang bila tidak mendapatkan kenikmatan ini dikemudian hari. Jadi untuk kalian para pasutri, harap berhati - hati yaa dalam mencari kepuasan diatas ranjang.

Pastikan, pasangan Anda harus bisa menikmati hubungan seksual tidak peduli orgasme apa yang didapatkan. Baik orgasme G-spot maupun orgasme klitoris, keduanya tetap bisa terasa menyenangkan karna dilakukan bersama pasangan yang dicintainya.

Apa Sih G-Spot Itu ?

G-Spot merupakan kependekan dari Grafenberg Spot, adalah bagian yang dipercaya dapat serta mampu memberikan kenikmatan seksual tiada tara untuk kaum hawa jika stimulasi ini dilakukan dengan benar.

Dimanakah Letak G-Spot Itu Berada ?
Masalahnya benarkah bagian ini ada pada alat kelamin perempuan ? Selama ini G-Spot dianggap sebagai daerah paling sensitif pada vagina. Para ahli meyakini lokasinya terletak di tengah - tengah 
dinding bagian depan lubang vagina. G-spot sendiri dianggap mampu memberikan orgasme ekstra puas.

Fakta serta MitosHalini pertama kali didengungkan pada tahun 1944 oleh seorang ginekolog Jerman bernama Ernst Gräfenberg dan dikonfirmasi oleh Dr. Addegio pada 1981. Oleh karena itu, nama bagian ini dinamai titik Gräfenberg atau Gräfenberg Spot dan disingkat G-spot.

Ginekolog ini menemukan bagian ini di wilayah dinding depan vagina di dekat regio uretra. Sang penemu mengklaim bahwa merangsang bagian ini akan menyebabkan jaringan di dalamnya membengkak sehingga memberikan wanita sebuah kenikmatan seksual yang luar biasa.

Penemuan lain adalah pada tahun 2008 melalui ultrasound scan. Dikatakan sebagian wanita yang diteliti memiliki bagian yang menebal di antara vagina dan uretra, yang oleh sebagian orang diintepretasikan sebagai G-spot. Sayangnya, penelitian ini hanya dilakukan pada sedikit perempuan sehingga hasilnya masih dipertanyakan.

Pada tahun 2012, terdapat penelitian yang menggabungkan penelitian-penelitian sebelumnya. Hasil penelitian tersebut menyatakan walaupun mayoritas wanita percaya akan keberadaan G-spot, belum ada bukti objektif yang kuat dan konsisten akan keberadaan anatomis area tersebut. Walaupun begitu, peneliti tersebut menyatakan hal ini memerlukan penelitian lebih lanjut.

Demikianlah informasi yang dapat kami berikan, terimakasih telah membaca artikel saya ini. Semoga bermanfaat..

Komentar

Postingan Populer